Ng...judulnya overdeskriptif ya, hehehe. Padahal maksud saya cuma mau membedakan 2 versi kering tempe. Meski namanya kering, ada kan yang membuat dengan versi agak basah. Jadi semacam oseng tempe yang diiris tipis. Biasanya sih orang-orang sepuh lebih suka yang kering basah (ra mudeng karepmu wis, wong kering kok basah).
Jadi ceritanya, adik wedok sing uayu dewe besok mau berangkat KKN ke Boyolali. Si bungsu ini tipe anak rumahan, seumur-umur belum pernah jauh dari simboknya. Kalo KKN gini, ya mau nggak mau si genduk belajar pisah dari mboke.